Thursday, June 13, 2013
RAHASIA KENIKMATAN KOPI LUWAK
Bagi pecinta kopi, tentu mendengar kata “Kopi Luwak”, bukanlah hal yang asing. Yap…kopi ini sangat terkenal akan kenikmatannya. Ada yang udah nyoba ?. Dan saking nikmatnya tentu saja kopi ini dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Sebagai gambaran di Jakarta, di salah satu tempat nongkrong yang cukup terkenal, kopi luwak ini dijual seharga Rp 200.000 per cangkir. Hem, nggak kebayang dech kalau yang sangat doyan minum kopi, bisa dibayangkan kalau sampai bisa menghabiskan 10 gelas seakli nongkrong, berarti dia harus mengeluarkan uang sebayak Rp. 2 juta, itu baru utk biaya minum kopi, edan !
Tapi, setelah baca artikel dibawah ini, apakah masih ada yang berani mencoba ??? Yuk, kita singkap rahasia apa dibalik kenikmati kopi luwak ini lewat artikel ini.
Kopi luwak merupakan biji kopi matang pohon yang dimakan oleh binatang luwak (Viverridae) dan dikeluarkan bersamaan dengan kotoran binatang tersebut.
Jadi, di dalam pencernaan luwak, biji kopi tetap utuh tidak tercerna karena keras, tetapi mengalami proses pencampuran dan fermentasi dengan makanan luwak lainnya.
Sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan bunga-bungaan, luwak merupakan binatang yang pandai memilih makanan yang baik untuknya. Maka, proses fermentasi di dalam pencernaan luwak itulah yang membuat rasa kopi ini berbeda. Aromanya lebih harum serta ada rasa pahit dan getir asam yang lebih khas dan spesial.
Daripada sulit membayangkan, ok kita simak saja prosesnya melalui gambar-gambar ini ya.
Pertama, para petani mulai memetik buah kopi yang sudah matang di pohon, yang berwarna merah. O ya gambar-gambar ini diambil di perkebunan kopi Bondowoso, Jawa Timur.
Kedua, setelah buah kopi terkumpul, dipilah lagi yang bagus-bagus saja, soalnya hanya buah kopi matang (warna merah) yang akan disantap musang sebagai makanannya.
Ketiga, luwak atau bagaimana Anda menyebutnya? Civet ? Musang ? A small squirrel-like arboreal mammal, dipersilakan memakan buah kopi terbaik yang sudah dipilih oleh para petani tadi. O, ya tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya nanti akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces, hiks.
Dan keempat …. inilah bentuk feces luwak yang terkenal itu, seperti sudah disebut di atas, bijinya tetap utuh kan? Secara fisik, biji kopi luwak dan kopi lain bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi luwak berwarna kekuningan dan wangi, sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang harum.
Kelima, selanjutnya biji kopi yang tercampur dalam feces, dipisahkan, dikumpulkan, dibersihkan, kemudian dijemur, dan …. jadilah biji kopi luwak yang terkenal mahal itu.
Bisa dipastikan, ini adalah biji kopi terbaik, sebab hanya buah kopi matang yang dipilih musang sebagai makanannya.
Kopi Blue Mountain – Jamaika atau kopi Arabica Supremo – Kolombia ? Halah, lewats !
Kopi luwak sangat mantap rasanya bila diminum tanpa gula, karena rasa getir dan aroma kopi pun sangat terasa, begitu nikmatnya sampai jika kita minum minuman lain setelahnya, entah itu air putih, teh, coklat, atau minuman lainnya, bahkan sudah dipakai ciuman satu jam pun, rasa nikmat kopi luwak masih terasa manis di mulut. Lho?
Nah, nggak percaya silahkan dicoba kalau begitu. Tapi ngomong-ngomong masih ada yang berani nyoba nggak yach ? Hahaha….
Ok, sekian semoga bermanfa’at & memberi inspirasi.
sumber :
http://elindasari.wordpress.com/2009/08/31/rahasia-kenikmatan-kopi-luwak/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment